Cerpen (Horor)
Icha sayang, Icha yang malang Part 1 “Gue pulang duluan yah Cha !” teriak Doni rekan kerja ku. “iya Don, hati – hati di jalan” balasku. Sembari menghela nafas panjang, melihat banyaknya tumpukan dokumen yang harus diselesaikan hari ini juga terasa begitu menyesakkan hati, seakan tak ada habisnya pekerjaan ini terus menerus datang. “Gile banget, gaji ga seberapa kerjaan seabrek , bisa modar nih lama lama gue” keluh ku melihat jam yang menunjukkan pukul 6 sore. Ya, sebagai karyawan swasta yang hanya mendapat gaji sesuai UMK daerah aku harus bisa bersabar, terlebih perusahaan tempat aku berkerja bukanlah di bidang elektronik maupun perusahaan besar nan bonafit lainnya. Aku bekerja di perusahaan distributor buah-buahan segar yang omsetnya tak seberapa banyak. Bekerja sebagai admin yang dirasa terlalu banyak pekerjaan yang dibebankan atasan kepada ku membuatku harus bisa berlapang dada. Kantor ku tidak luas, hanya sebuah ruko berlantai 3 yang disewa oleh bos ku demi menghemat ...